Pengertian Perpangkatan
Perpangkatan
adalah perkalian yang dilakukan secara berulang dengan bilangannya
sendiri misalkan untuk aⁿ maka bilangan tersebut dikali dengan
bilangannya sendiri sebanyak n,Untuk lebih jelasnya mari kita bahas.
Dalam matematika kita sering melihat bilangan berpangkat,utuk bentuk-bentuk bilangan berpangkat yaitu:
1).Pangkat
Bulat Positif
2).Pangkat
Nol
3).Pangkat
Bulat Negatif
4).Pangkat
Pecahan
Untuk
lebih jelasnya mari kita pelajari satu persatu:
1).Pangkat
Nol
Jika
a bilangan real,maka
a⁰=1 untuk
a≠0.Sehingga mau berapapun
nilai a jika
pangkatnya 0 hasilnya akan 1,atau sebuah bilangan dengan pangkat 0 yang hasilnya adalah 1.
Contoh:
a).860=1
b).70=1
c).7290=1
2).Pangkat
Bulat Positif
Jika
a adalah bilangan real dan n
bilangan bulat positif,atau sebuah bilangan yang mempunyai pangkat positif :
keterangan
a=bilangan
n=pangkat
n faktor=banyaknya bilangan yang dikalikan sesuai dengan pangkat
Contohnya:
a=bilangan
n=pangkat
n faktor=banyaknya bilangan yang dikalikan sesuai dengan pangkat
Contohnya:
a).2³=2x2x2=8
b).8⁴=8x8x8x8=4096
c).9³=9x9x9=729
d).5³=5x5x5=125
d).5³=5x5x5=125
3).Pangkat Bulat Negatif
Jika
a adalah bilangan
real dan n bilangan
bulat negatif,atau sebuah bilangan dimana pangkatnya adalah negatif maka kita dapat menyelesaikannya dengan cara:
Contoh:4).Pangkat Pecahan
Jika
a bilangan real
positif,m dan n
bilangan bulat positif,atau sebuah bilangan dengan pangkatnya sebuah pecahan maka kita dapat menyelesaikannya dengan cara:
B.Sifat-sifat operasi aljabar pada bilangan berpangkat
Kemudian dalam bilangan berpangkat juga terdapat sifat-sifat bilangan berpangkat,untuk memudahkan kita dalam mengerjakan bilangan berpangkat,maka kalian harus mengetahui sifat-sifat operasi aljabar pada bilangan berpangkat, untuk
a dan b
bilangan real tak nol,p
dan q adalah
bilangan rasional,maka berlaku:
C.Penggunaan
segitiga pascal
Kemudian
dalam aljabarpun,dalam bilangan bulat operasi perpangkatan,kita dapat
menggunakan segitiga pascal.
Untuk menggunakan segitiga pascal kita dapat menggunakannya dengan cara melihat telebih dahulu pola dari pangkat tersebut misalkan untuk (a+b)⁵ polanya yaitu:1 5 10 10 5 1,kemudian pola tersebut kita masukan sebagai koefisien dan mengalikannya dengan variabel tersebut,kemudian untuk variabel pertama yaitu a kita masukan pangkatnya mulai dari 5-0 atau mulai dari yang terbesar,untuk variabel yang kedua yaitu b kita lakukan sebaliknya dengan cara memasukkan pangkat dari yang terkecil 0-5,untuk pangkat 0 kita tidak perlu menuliskan variabelnya,setelah itu variabel yang di kalikan dengan koefisien kita tambahkan dengan variabel yang di kalikan dengan koefisien selanjutnya.Untuk lebih jelasnya kalian dapat melihat contohnya di bawah ini:
contoh:
(a+b)5 dimana koefisiennya yaitu 1 5 10 10 5 1,jadi dapat dijabarkan:
(a+b)5=1.a5+5.a4b+10.a3b2+10.a2b3+5.ab4+1.b5
=1a5+5a4b+10a3b2+10a2b3+5ab4+1b5catatan:Untuk pangkat n=1 kita tidak perlu menulis pangkatnya,contoh untuk a¹=a
Cukup sekian untuk pembahasan kali ini,silahkan jika ingin berkomentar atau memberikan saran,mohon maaf apabila ada kesalahan semoga pembahasan ini dapat bermanfaat.Dalam pembuatan artikel ini tak luput dari referensi yaitu dari beberapa situs dan buku,jika artikel di atas terdapat kekeliruan atau kesalahan,mohon untuk hubungi saya melalui contact atau melalui komentar.
Untuk yang dijadikan referensi oleh saya dapat kalian lihat dibawah ini:
Referensi:
CV Hayati Tumbuh Subur. Tanpa Tahun.
Sahabat Sukses Ujian Nasional Matematika IPA. Solo.
http://rumus-matematika.com/segitiga-pascal/ http://imanuelpradika.blogspot.co.id/2014/10/bilangan-berpangkat-dan-bentuk-akar.html
EmoticonEmoticon